Selamat datang di blog sederhana saya,, Saling berbagi dalam kebaikan,kalo ada kesalahan didalam isi blog,silahkan tinggalkan komentar,,^_^

Minggu, 12 Agustus 2012

JENIS PELUMAS DAN VISKOSITAS

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

FUNGSI PELUMAS
egine oil
Pelumas adalah bahan penting bagi kendaraan bermotor. Memilih dan menggunakan pelumas yang baik dan benar untuk kendaraan bermotor anda, merupakan langkah tepat untuk merawat mesin dan peralatan kendaraan agar tidak cepat rusak dan mencegah pemborosan. Masyarakat umum beranggapan bahwa fungsi utama pelumas hanyalah sebagai pelumas mesin. Padahal pelumas memiliki fungsi lain yang tak kalah penting, yakni antara lain sebagai; Pendingin, Pelindung Karat, Pembersih dan Penutup Celah pada Dinding Mesin. Semua fungsi tersebut adalah sangat erat berkaitan, Pelumas akan membuat gesekan antar komponen di dalam mesin bergerak lebih halus, sehingga memudahkan mesin untuk mencapai suhu kerja yang ideal. Selain itu pelumas juga bertindak sebagai fluida yang memindahkan panas ruang bakar yang mencapai 1000-1600 derajat Celcius ke bagian lain mesin yang lebih dingin.
Dengan tingkat kekentalan yang disesuaikan dengan kapasitas volume maupun kebutuhan mesin. Maka semakin kental pelumas, tingkat kebocoran akan semakin kecil, namun disisi lain mengakibatkan bertambahnya beban kerja bagi pompa pelumas. Oleh sebab itu, peruntukkan bagi mesin kendaraan Baru (dan/atau relatif Baru berumur dibawah 3 tahun) direkomendasikan untuk menggunakan pelumas dengan tingkat kekentalan minimum SAE10W. Sebab seluruh komponen mesin baru (dengan teknologi terakhir) memiliki lubang atau celah dinding yang sangat kecil, sehingga akan sulit dimasuki oleh pelumas yang memiliki kekentalan tinggi.
Selain itu kandungan aditif dalam pelumas, akan membuat lapisan film pada dinding silinder guna melindungi mesin pada saat start. Sekaligus mencegah timbulnya karat, sekalipun kendaraan tidak dipergunakan dalam waktu yang lama. Disamping itu pula kandungan aditif deterjen dalam pelumas berfungsi sebagai pelarut kotoran hasil sisa pembakaran agar terbuang saat pergantian pelumas.

SPESIFIKASI PELUMAS
Semakin banyaknya pilihan pelumas saat ini, tidak semestinya membuat bingung. Ada beberapa hal yang mungkin bisa dijadikan Acuan; antara lain, kenali karakter kendaraan anda (spesifikasi mesin serta lingkungan dimana mayoritas anda berkendara (suhu, kelembaban udara, debu dan sebagainya)
Tingkat kekentalan pelumas yang juga disebut “VISKOSITY-GRADE” adalah ukuran kekentalan dan kemampuan pelumas untuk mengalir pada temperatur tertentu menjadi prioritas terpenting dalam memilih pelumas. Kode pengenal pelumas adalah berupa huruf SAE yang merupakan singkatan dari Society of Automotive Engineers. Selanjutnya angka yang mengikuti dibelakangnya, menunjukkan tingkat kekentalan pelumas tersebut. SAE 40 atau SAE 15W-50, semakin besar angka yang mengikuti Kode pelumas menandakan semakin kentalnya oli tersebut. Sedangkan huruf W yang terdapat dibelakang angka awal, merupakan singkatan dari Winter. SAE 15W-50, berarti oli tersebut memiliki tingkat kekentalan SAE 10 untuk kondisi suhu dingin dan SAE 50 pada kondisi suhu panas. Dengan kondisi seperti ini, pelumas akan memberikan perlindungan optimal saat mesin start pada kondisi ekstrim sekalipun. Sementara itu dalam kondisi panas normal, idealnya pelumas akan bekerja pada kisaran angka kekentalan 40-50 menurut standar SAE. Mutu dari pelumas sendiri ditunjukkan oleh kode API (American Petroleum Institute) dengan diikuti oleh tingkatan huruf dibelakangnya. API: SL, kode S (Spark) menandakan pelumas mesin untuk bensin. Kode huruf kedua mununjukkan nilai mutu pelumas, semakin mendekati huruf Z mutu oli semakin baik dalam melapisi komponen dengan lapisan film dan semakin sesuai dengan kebutuhan mesin modern.
> SF/SG/SH – untuk jenis mesin kendaraan produksi (1980-1996)
> SJ – untuk jenis mesin kendaraan produksi (1996 – 2001)
> SL – untuk jenis mesin kendaraan produksi (2001 – 2004)
Perhatikan peruntukan pelumas, apakah digunakan untuk pelumas mesin bensin, atau diesel, atau motor 2 tak atau 4 tak, peralatan industri, dan sebagainya. Untuk memilih kualitas pelumas yang cocok, kita dapat mengacu pada API Service (American Petroleum Institute), JASO (Japan Automotive Standard Association), ACEA (Association Des ConstructeursEuropeens d’ Automobiles), DIN (Deutsche Industrie Norm), dan lain-lain yaitu acuan untuk kerja (performance) pelumasberdasarkan standar yang dikeluarkan oleh lembaga independen industri pelumas international.
PERBEDAAN PELUMAS SYNTHETIC DAN MINERAL
Semua pelumas baik mineral maupun synthetic sama-sama ada standar APInya. Pelumas mineral biasanya dibuat dari hasil penyulingan, sedangkan pelumas synthetic dari hasil campuran kimia. Bahan pelumas synthectic biasanya PAO (PolyAlphaOlefin). Jadi pelumas Mineral API SL kualitasnya tidak sama dengan pelumasSynthetic API SL. Oli synthetic biasanya disarankan untuk mesin2 berteknologi terbaru (turbo, supercharger, dohc, dsbnya) juga yang membutuhkan pelumasan yang lebih baik (racing) dimana celah antar part/logam lebih kecil/sempit/presisi dimana hanya pelumas synthetic yang bisa melapisi dan mengalir sempurna. Pelumas synthetic tidak disarankan untuk mesin yang berteknologi lama dimana celah antar part biasanya sangat besar/renggang sehingga bila menggunakan pelumas synthetic biasanya menjadi lebih boros karena pelumas ikut masuk keruang pembakaran dan ikut terbakar sehingga pelumas cepat habis dan knalpot agak ngebul.
Berikut beberapa keunggulan pelumas synthetic dibandingkan pelumas mineral :
> Lebih stabil pada temperatur tinggi
> Mengontrol/Mencegah terjadinya endapan karbon pada mesin
> Sirkulasi lebih lancar pada waktu start pagi hari/cuaca dingin
> Melumasi dan melapisi metal lebih baik dan mencegah terjadi gesekan antar logam yang berakibat kerusakan mesin
> Tahan terhadapan perubahan/oksidasi sehingga lebih tahan lama sehingga lebih ekonomis dan efisien
> Mengurangi terjadinya gesekan, meningkatkan tenaga dan mesin lebih dingin
> Mengandung detergen yang lebih baik untuk membersihkan mesin dari kerak
Jadi untuk mesin yang diproduksi tahun 2001 keatas disarankan sudah menggunakan pelumas yang bertipe synthetic baik semi synthetic (campuran dengan mineral oil) atau fully-synthetic.
NB :  Kalau untuk pemakaian sehari-hari cukup yang semi synthetic.
Pelumas yang bagus (biasanya synthetic) mampu memberikan lapisan film tipis yang pada komponen metal yang bergerak yang mana berguna untuk mengurangi gesekan komponen metal sehingga suara mesin jadi lebih halus dan tarikan lebih mantap.
Pada intinya memilih pelumas hampir sama dengan milih istri (cocok2an) tapi ada garis besarnya yang bisa di-ikuti :
> Disarankan jangan menggunakan pelumas untuk mobil ke motor anda sebab ada bahan di pelumas mobil yang harus dikurangi bahkan dihilangkan tetapi di motor harus agak banyak untuk meredam gesekan karena putaran mesin motor lebih tinggi dan lebih berat kerjanya.
> Motor tahun 2001 keatas disarankan menggunakan pelumas API SG keatas misal API SH/SJ atau SL. SAE bisa 20w50 atau 10w40. Usahakan yang Semi Sintetik karena lebih licin sehingga bisa masuk kecelah2 metal mesin yang sempit dan tahan oksidasi sehingga kualitas pelumas tidak gampang rusak dan mesin jadi lebih bersih dan tentunya tarikan jadi lebih mantap.
Disarankan juga untuk menggunakan Pelumas yang memiliki dan mencantumkan Nomor Pelumas Terdaftar Untuk melindungi kepentingan masyarakat atas mutu pelumas yang beredar di dalam negeri pelumas sesuai dengan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1693.K/34/MEM/2001 tanggal 22 Juni 2002. Pelumas yang memiliki NPT adalah pelumas yang telah memenuhi persyaratan administratif dan teknis serta lulus uji laboraturium terakreditasi yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal MIGAS. NPT dapat diidentifikasikan dengan 12 digit huruf dan angka Contoh :
DEPTAMBEN RI NPT : AB25E4110199 atau DESDM RI NPT : AC66E1054104.
MITOS SEPUTAR PELUMAS YANG MENYESATKAN
Minimnya pengetahuan tentang perkembangan teknologi pelumas, menyebabkan timbulnya banyak mitos di masyarakat.
Sebagai contoh, saat mengganti pelumas mesin, pelumas bekas berwarna hitam sering dianggap sebagai pelumas yang memiliki kualitas buruk. Padahal justru sebaliknya, perubahan warna pelumas menandakan bahwa pelumas telah bekerja dengan baik sebagai pelarut kotoran. Selanjutnya kotoran akan terbawa keluar pada saat pergantian pelumas dilakukan, karenanya dinding mesin akan terbebas dari kerak.
Dilain pihak, apabila perubahan warna tersebut terjadi dalam kurun waktu yang sangat dekat (terhitung sejak saat pergantian pertama), itu menandakan kemungkinan adanya kerusakan komponen didalam mesin sehingga pelumas cepat teroksidasi.
Kalau dilihat dibuku petunjuk motor hampir tidak disebutkan merk pelumas dan yang disebutkan hanya API SG 20w50 atau yang lebih baik. Jadi kalau anda pakai pelumas yang lebih baik kenapa takut garansi batal?
Untuk mencoba pelumas baru, bisa ikuti prosedur berikut :
> Sebelum ganti pelumas, coba bersihkan saluran bahan bakar dan kerak yang mungkin ada di mesin. Tidak usah bingung, bisapakai carburator cleaner yang dituang ke tangki. Lakukan tiga hari sebelum ganti pelumas dan motor dipakai seperti biasa dan kalau bisa kecepatan agak tinggi, ini untuk membersihkan saluran bahan bakar dan endapan karbon.
> Ganti pelumas dengan pelumas baru yang sesuai (jangan lupa ada JASO MA) termasuk filter olinya. Lakukan penggantian pelumas pada kondisi mesin panas agar pelumas lama keluar semua.
> Coba pakai selama seminggu ada perubahan yang enak gak? kalau nggak berarti pelumasnya tidak cocok. Perubahannya :
- Suara mesin jadi lebih halus, tarikan lebih ringan, tenaga lebih mantap.
Pelumas merk apapun kalau sudah mendapat sertifikasi API (SG/SH/SJ/SL) dan JASO MA berarti pelumas itu sudah memenuhi standar baku yang cukup bagus dan memenuhi semua unsur yang diperlukan oleh mesin. Masalahnya banyak pelumas di Indonesia tidak ada ada sertifikasi tersebut.
JANGAN KELIRU MEMILIH PELUMAS MESIN
MINYAK pelumas atau oli tidak akan terpisahkan dengan mesin kendaraan bermotor. Tanpa pelumas, mesin rontok. Bila pelumas berkurang, komponen akan cepat aus akibat gesekan antara kedua permukaan komponen. Karena itu, kelangsungan hidup mesin amat dipengaruhi oleh pelumas. Makin besar kerja mesin, makin penting peran pelumas. Hal serupa juga terjadi pada sepeda motor, terutama di kota-kota besar, di mana lalu-lintas cenderung macet, ruwet, dan suhu kian panas. Mengingat penting dan peranannya, pelumas menjadi ladang bisnis menggiurkan paling tidak tiap 2.000 km sampai 5.000 km– pelumas harus diganti.
Berbagai merek dan jenis pelumas pun bermunculan di pasaran. Mulai dari pelumas biasa (konvensional) yang disebut pelumas mineral, sampai pelumas sintetis dan semi sintetis. Perbedaan ketiga jenis pelumas ini, bisa dilihat dari komponen dan unsur di dalamnya. Pelumas konvensional, umumnya terdiri atas 90% minyak dasar (crude oil), hasil penyulingan minyak bumi, ditambah 10% campuran bahan kimia aditif guna meningkatkan kinerjanya.
Bahan kimia yang dipakai sebagai campuran biasanya detergen (pembersih), antioksidasidan Index Viscosity Imorover (campuran peningkat kekentalan). Penggabungan unsur-unsur itu membentuk pelumas yang mampu melumasi mesin. Pelumas sintetis, sebagian besar atau seluruhnya terdiri atas bahan-bahan aditif. Jumlahnya menentukan jenis pelumas sintetisnya. pelumas sintetis penuh (full synthetic oil) mengandung 100% bahan aditif, yaitu minyak dasar bahan kimia yang bukan dihasilkan dari penyulingan minyak bumi.
Sedangkan pelumas semi sintetis pelumas yang dibuat dengan menggunakan minyak dasar bahan kimia dicampur minyak mineral. Mengingat proses pengolahannya tidak lagi mengandalkan minyak dasar, bahan kimia yang banyak diaplikasi sebagai pengganti antara lain ester asam berbasa dua, ester organo fosfat, ester-silikat, glicol-polialkilena, silikon, klorida serta fluor hidrokarbon.
Klasifikasi pelumas sintetis tidak berbeda dengan pelumas biasa. Pelumas sintetis mempunyai jenis klasifikasi tingkat kekentalan tunggal (single grade), misalnya SAE 20, SAE 40 dan SAE 50. Ada juga jenis klasifikasi tingkat kekentalan jamak (multigrade) antara lain SAE 15W-50 atau SAE 20W-50.
Bahkan, pada aplikasi mobil balap atau mesin berteknologi mutakhir, tingkat kekentalannya sering dibuat sangat ekstrem, misalnya SAE 5W-50, SAE 10W-60. Mengingat pelumas sintetis memiliki banyak keunggulan dan proses pembuatannya lebih rumit dibanding oli biasa, harganya pun relatif mahal.

SUMBER : http://coilku.com/jenis-dan-viskositas-minyak-pelumas-oli.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

cari disini gan,,,,